LPP Martapura Produksi Kompos dari Olahan Limbah Organik, Tuai Pujian dan Dukungan dari DLH Provinsi Kalsel -->

LPP Martapura Produksi Kompos dari Olahan Limbah Organik, Tuai Pujian dan Dukungan dari DLH Provinsi Kalsel

01 Desember 2025, 16:23

Bangkapost - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Martapura kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas program pembinaan kemandirian melalui produksi pupuk kompos olahan warga binaan. Komitmen tersebut dibuktikan dengan dilaksanakannya peninjauan langsung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan untuk menilai kelayakan dan kualitas kompos hasil pengolahan mandiri di bengkel kerja lapas.

Kunjungan tersebut dipimpin oleh Kasi Kegiatan Kerja (Giatja), Ibu Rose Mery Kusuma Dewi, S.E, yang mendampingi langsung perwakilan DLH Provinsi Kalimantan Selatan, Sufian Rifani, selama proses observasi berlangsung. Peninjauan diawali dengan pemaparan alur pembinaan kerja serta proses pembuatan kompos yang dilakukan warga binaan, mulai dari pengumpulan limbah organik, proses dekomposisi, hingga pengemasan. Pupuk kompos tersebut dihasilkan dari pengelolaan limbah sampah organik yang berasal dari dalam lingkungan lapas, seperti sisa dapur, dedaunan, dan sampah organik harian lainnya, sehingga sekaligus menjadi solusi pengurangan volume sampah internal.

Pihak DLH memberikan perhatian khusus pada standar kebersihan, komposisi bahan baku, kandungan unsur hara, serta keamanan produk bagi tanah dan tanaman. Untuk kebutuhan evaluasi lebih mendalam, DLH melakukan pengambilan sampel pupuk kompos yang akan dianalisis guna menentukan tingkat kelayakan dan kualitas produk.
“Penilaian ini bukan untuk menghambat, tetapi untuk memastikan bahwa produk kompos buatan warga binaan benar-benar layak, aman, dan dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat,” jelas Sufian Rifani saat melakukan peninjauan.
Sementara itu, Kasi Giatja, Ibu Rose Mery Kusuma Dewi, S.E, menyampaikan apresiasi atas dukungan DLH terhadap program pembinaan. “Melalui kegiatan ini, kami berharap hasil produksi kompos warga binaan tidak hanya bernilai edukatif dan ekonomis, tetapi juga berkontribusi positif bagi lingkungan melalui pengolahan limbah sampah yang ada di dalam lapas menjadi produk yang bermanfaat,” ujarnya.

Kegiatan berlangsung penuh antusiasme dari warga binaan yang terlibat dalam program kerja tersebut. Selain memperkuat keterampilan dan kemandirian, program ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan produktif dapat membawa manfaat lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi.

Melalui kerja sama ini, LPP Kelas IIA Martapura berharap produk pupuk kompos warga binaan dapat dipasarkan lebih luas kepada masyarakat, kelompok tani, serta instansi pemerintahan, sekaligus menjadi bekal keterampilan positif bagi warga binaan saat kembali ke masyarakat.

TerPopuler