Bangkapost — Upaya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru dalam memperkuat pembinaan kemandirian kembali menunjukkan hasil positif. Pada Selasa (02/12), Lapas Kotabaru berhasil memanen 30 kilogram kacang panjang dari area pertanian internal yang dikelola secara terpadu oleh petugas dan Warga Binaan.
Meskipun ruang tanam dalam Lapas terbatas, pengelolaan pertanian dilakukan secara efektif dengan memaksimalkan lahan yang tersedia. Proses budidaya dimulai dari persiapan media tanam, pemeliharaan intensif, hingga panen, yang melibatkan partisipasi aktif Warga Binaan sebagai bagian dari pengembangan keterampilan agribisnis.
Kegiatan pertanian ini merupakan bagian dari implementasi kebijakan nasional yang selaras dengan Asta Cita Presiden dalam memperkuat ketahanan pangan, sekaligus mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang menempatkan pemberdayaan Warga Binaan sebagai salah satu prioritas utama. Melalui pembinaan pertanian yang produktif, Lapas Kotabaru berupaya menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang tidak hanya aman, tetapi juga berdaya guna.
Salah satu Warga Binaan yang terlibat, S, menyampaikan bahwa kegiatan pertanian memberikan pengalaman berharga. “Saya merasa senang bisa ikut mengelola tanaman ini. Walaupun lahannya tidak luas, kami tetap bisa menghasilkan panen yang baik. Ilmu yang saya dapatkan di sini semoga bisa berguna setelah saya bebas nanti,” ujarnya.
Kepala Lapas (Kalapas) Kotabaru, Doni Handriansyah, turut memberikan apresiasi atas pencapaian ini. “Hasil panen kacang panjang hari ini menunjukkan bahwa program pembinaan kemandirian terus memberikan dampak positif. Kami berharap kegiatan pertanian dapat memperkuat kesiapan Warga Binaan untuk kembali berkontribusi di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Lapas Kotabaru akan terus mendorong peningkatan produksi pertanian dengan menambah jenis komoditas dan meningkatkan efektivitas pengelolaan lahan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan serta memperkuat implementasi 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan di Lapas.
