Bangkapost - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan pada 12 November 2025 meluncurkan program inovatif "SAE LEMBAH HIJAU," sebuah proyek perubahan yang membuktikan bahwa lahan terbatas dapat diubah menjadi katalisator kemandirian Warga Binaan dan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan. Inisiasi cerdas yang diusung oleh Kepala Lapas Kerobokan, Bapak Hudi Ismono, sekaligus reformer, ini adalah manifestasi semangat Pemasyarakatan Maju.
Acara peresmian dihadiri dan dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjenpas Bali, Bapak Decky Nurmansyah, serta diikuti oleh Ka. UPT dan jajaran se-Bali. Peluncuran ini diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Lapas Kerobokan dengan Pokdakan Mina Utama Desa Darma Saba dan SMK Rekayasa Denpasar, memperkuat sinergi dengan mitra kerja.
Dalam pidato pengantarnya, Kepala Lapas Kerobokan, Hudi Ismono, menegaskan filosofi program: "Kami bertekad membuktikan: ‘Dari Lahan Terbatas, Tumbuh Kemandirian, Terwujud Ketahanan Pangan.’ Hari ini, kami dengan bangga meluncurkan SAE Lembah Hijau, menjadikan Lapas pusat ketahanan pangan." Program ini membekali keterampilan agrobisnis berbasis teknologi minimalis, seperti hidroponik dan vertikultur, yang relevan bagi Warga Binaan untuk mandiri di masyarakat.
Peresmian dan sambutan dilakukan oleh Kakanwil Decky Nurmansyah. Beliau memuji inisiatif ini sebagai contoh nyata Pemasyarakatan yang Inovatif. "Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepala Lapas Kelas IIA Kerobokan, Bapak Hudi Ismono, beserta seluruh tim atas inisiasi proyek perubahan ini. Gagasan ini bukan sekadar program, melainkan sebuah manifestasi nyata dari semangat Pemasyarakatan Maju," tegas beliau. Kakanwil menambahkan bahwa "SAE Lembah Hijau adalah bukti bahwa keterbatasan fisik tidak boleh membatasi potensi Warga Binaan. Acara ditutup dengan Pelepasan Burung pada Area Aviary oleh Kakanwil Ditjenpas Bali bersama tamu undangan, melambangkan dimulainya babak baru pemberdayaan dan kemandirian di Lapas Kerobokan.
