Bangkapost — Pelayanan prima kembali ditunjukkan jajaran petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Respons cepat dan penuh kepedulian diberikan kepada seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Amat Ancau (alias), yang mengalami kondisi kritis pada Sabtu pagi, 28 Juni 2025.
Pukul 10.03 WITA, Sabtu 28 Juni 2025, Amat Ancau (alias) mengeluhkan sakit serius kepada petugas jaga. Tanpa menunggu lama, petugas langsung memberikan pertolongan awal. Meski saat itu merupakan hari libur nasional, pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal. Di bawah arahan cepat dari Ibu Nina Noviyanti, AMK, seorang perawat mahir di Lapas Amuntai, dan Bapak Saprizal Rianda segera melakukan pemeriksaan medis awal.
Hasil awal menunjukkan kondisi Amat Ancau tidak stabil. Ia segera dirujuk ke RSUD Pambalah Batung Amuntai untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Tindakan cepat ini membuktikan bahwa prosedur penanganan darurat di Lapas Amuntai berjalan secara efektif dan terkoordinasi. Penanganan intensif dilakukan oleh dokter penanggung jawab, dr. Wendy, bersama dokter spesialis penyakit dalam, dr. Deiby. Hingga hari ini, Minggu, 29 Juni 2025, Amat Ancau (alias) masih menjalani perawatan medis di RS Pambalah Batung, kini juga didampingi oleh pihak keluarga.
Menjamin keamanan dan kelancaran proses perawatan, Staff KPLP Bapak Muhammad Indra Maulana bersama petugas jaga Wardana turut mendampingi proses evakuasi dan pengawasan selama perawatan berlangsung.
Kepala Lapas Amuntai, Yosef Leonard Sihombing, menegaskan komitmennya dalam menjamin hak kesehatan setiap narapidana. “Kami tidak membedakan hari kerja atau hari libur. Instruksi saya jelas: jika ada warga binaan yang membutuhkan pertolongan medis, segera ambil tindakan. Nyawa manusia adalah prioritas,” tegasnya.
Aksi nyata para petugas Lapas Amuntai ini layak diapresiasi. Di tengah keterbatasan dan tantangan kerja, mereka tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, membuktikan bahwa pelayanan kesehatan yang SIGAP, GESIT, dan CEPAT bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem pemasyarakatan yang bermartabat.
- Lapas Amuntai