Bangkapost - Panic Button menjadi inovasi yang diciptakan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Samarinda pimpinan Kalapas Hudi Ismono, dalam pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib).
Pada Rabu (21/2) jajaran KPLP bersinergi dengan jajaran Kamtib melakukan pemeriksaan dan pengecekkan terhadap panic button.
"Seperti penamaannya, Panic Button digunakan dalam kondisi darurat. Dengan keterbatasan jumlah petugas, kehadiran Panic Button diharapkan menjadi solusi bagi petugas pengamanan untuk merespon cepat jika terjadi keadaan darurat di blok hunian," jelas Kalapas Hudi Ismono.
Hudi menambahkan jika tombol ini dipasang di setiap blok hunian yang dapat dijangkau oleh Warga Binaan ketika terjadi hal darurat. Ketika tombol ini digunakan, maka akan menyalakan lampu indikator yang terpusat pada pos Kepala Regu Pengamanan.
Hudi berharap dengan adanya panic button ini dapat berkontribusi dalam mencegah terjadinya gangguan kamtib di Lapas dan tentunya petugas pengamanan dapat cepat tanggap merespon situasi darurat yang terjadi. "Diharapkan semua regu pengamanan dapat menggunakan alat ini dengan sebaik-baiknya," harapnya.
Diharapkan dengan giat ini dapat meningkatkan pelayanan terhadap warga binaan dan sebagai deteksi dini gangguan kamtib sesuai arahan dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kaltim Gun Gun Gunawan dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Heri Azhari.
- Lapas Samarinda