Bangkapost — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Selatan melalui Lapas Kelas IIA Banjarmasin terus mengembangkan program pembinaan kemandirian. Salah satunya melalui kegiatan rutin perawatan kolam lele yang melibatkan warga binaan sebagai bagian dari program budidaya perikanan, Kamis (15/5).
Kegiatan ini dilaksanakan secara berkala oleh warga binaan yang tergabung dalam kelompok kerja budidaya lele, di bawah bimbingan langsung petugas dari Seksi Kegiatan Kerja. Perawatan kolam mencakup pembersihan, pemantauan kualitas air, dan pemberian pakan secara teratur.
Kasubsi Bimbingan Kerja, Ikrar Aulia, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi media pelatihan keterampilan kerja sekaligus pembinaan karakter.
“Kami dorong warga binaan untuk serius dalam program ini. Mereka belajar teknik beternak lele sekaligus menerapkan nilai kedisiplinan, kerja sama, dan tanggung jawab,” jelas Ikrar.
Ia menambahkan bahwa hasil budidaya lele tidak hanya digunakan untuk kebutuhan internal dapur Lapas, tetapi juga memiliki potensi untuk dipasarkan ke luar, sebagai bentuk produktivitas warga binaan.
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Heriansyah, turut memberikan apresiasinya terhadap semangat dan keterlibatan aktif warga binaan dalam kegiatan ini.
“Budidaya lele ini bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi bagian dari proses pembinaan mental dan kemandirian. Kami ingin warga binaan keluar dari Lapas tidak hanya dengan kesadaran hukum, tapi juga bekal keterampilan hidup,” tegasnya.
Salah satu warga binaan yang terlibat dalam perawatan kolam mengungkapkan antusiasmenya.
“Saya baru tahu ternyata merawat ikan butuh ketelatenan. Ilmu ini bisa jadi bekal saya nanti kalau sudah bebas,” ujarnya.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen Lapas Banjarmasin dalam memberikan pembinaan yang berbasis keterampilan dan berorientasi pada reintegrasi sosial yang berkelanjutan.
- Lapas Banjarmasin