Bangkapost — Dalam upaya meningkatkan program kemandirian warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin menjadikan tanaman jagung sebagai salah satu komoditas unggulan dalam pembinaan perkebunan. Program ini merupakan bagian dari strategi pembinaan kemandirian yang terus dikembangkan oleh pihak lapas untuk membekali para warga binaan dengan keterampilan produktif.
Pada Selasa (29/04), Kepala Lapas Banjarmasin, Faozul Ansori, menyampaikan bahwa budidaya jagung tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan lapas, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran keterampilan bercocok tanam yang dapat menjadi bekal setelah warga binaan menyelesaikan masa hukumannya.
"Melalui program ini, kami berharap warga binaan dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam bidang pertanian, khususnya budidaya jagung, sehingga ketika kembali ke masyarakat, mereka memiliki keterampilan yang bisa mendukung kemandirian ekonomi," ujar Faozul Ansori.
Lebih lanjut, Kalapas menekankan pentingnya peran pembinaan produktif dalam proses reintegrasi sosial. Ia juga mengapresiasi antusiasme warga binaan yang terlibat aktif dalam setiap tahap budidaya, mulai dari penanaman, perawatan, hingga panen.
"Kami ingin memberikan harapan baru bagi warga binaan, bahwa masa depan yang lebih baik selalu terbuka, asalkan ada kemauan dan usaha untuk berubah," tutup Faozul Ansori.
Program perkebunan jagung ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen Lapas Banjarmasin dalam mendukung pembinaan kemandirian dan resosialisasi warga binaan secara berkelanjutan.
- Lapas Banjarmasin