Bangkapost — Di tengah keterbatasan ruang gerak, semangat untuk belajar dan memperbaiki diri terus berkobar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin. Salah satu wujudnya terlihat dari antusiasme warga binaan dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan yang tersedia.
Perpustakaan menjadi oase ilmu di balik jeruji, menyediakan beragam buku mulai dari keagamaan, keterampilan, hingga motivasi diri. Setiap harinya, warga binaan diberikan kesempatan untuk membaca, menggali pengetahuan, dan membuka cakrawala berpikir baru.
Kepala Lapas Banjarmasin menegaskan bahwa budaya membaca merupakan bagian penting dari program pembinaan di lapas.
"Membaca bukan hanya untuk mengisi waktu, melainkan untuk membentuk pola pikir yang lebih positif dan membangun karakter warga binaan menuju masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Salah satu warga binaan, Andi (nama samaran), turut berbagi pengalamannya.
"Dengan membaca, saya belajar banyak hal. Buku mengajarkan saya untuk bermimpi dan berusaha memperbaiki diri. Semoga ketika bebas nanti, saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik," ungkapnya penuh harap.
Melalui program literasi ini, diharapkan warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat dengan bekal ilmu dan semangat baru.
Caption :
"Membangun Masa Depan Lewat Buku — Di balik jeruji, warga binaan Lapas Banjarmasin menemukan cahaya pengetahuan. Membaca menjadi jembatan untuk memperbaiki diri dan menyongsong kehidupan yang lebih baik."
- Lapas Banjarmasin